6 Tips Investasi – Pasar saham Indonesia, seperti banyak pasar global mengalami volatilitas yang cukup signifikan belakangan ini. Penurunan harga saham yang tajam menyebabkan banyak investor merasa cemas dan khawatir akan nilai investasi mereka. Dalam situasi seperti ini, banyak yang mencaari panduan tentang bagaimana cara bertahan dan tetap mendapatkan keuntungan panduan di tengah ketidakpastian pasar. Salah satu sumber yang bisa di andalkan adalah tips dari Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja, yang berbagi strategi investasi cerdas untuk menghadapi fluktuasi pasar saham.
Jahja, yang di kenal dengan pengalamanya dalam dunia perbankan dan investasi memberikan beberapa saran berharga untuk membantu investor tetap tenang dan bisa mengambil keputusan yang bijak di tengah anjloknya pasar saham.
1. Beli Saham Secara Bertahap (Dollar-Cost Averaging)
Salah satu strategi yang di sarankan oleh Jahja adalah melakukan pembelian saham secara bertahap, atau di kenal dengan metode dollar-cost averaging. Daalam pendekatan ini, investor membeli saham dalam jumlah yang sama pada interval waktu tertentu, tanpa memperhatikan harga saham saat itu. Dengan strategi ini, investor dapat mengurangi dampak fluktuasi harga saham saat itu. Dengan strategi ini, investor dapat mengurangi dampak fluktuasi harga saham yang tinggi, karena harga rata-rata yang di bayar untuk saham akan lebih rendah dalam jangka panjang.
2. Pilih Saham Dengan Fundamental Kuat
Saat pasar saham sedang terpuruk, banyak investor yang tergoda untuk menjual saham yang mereka miliki. Padahal, jika saham tersebut memiliki fundamental yang baik, menjualnya bisa menjadi keputusan yang buruk. Jahja menekankan pentingnya harga sahamnya mungkin sedang turun. Saham dari perusahan dengan prospek jangka panjang yang solid cenderung bangkit kembali ketika kondisi pasar membaik.
3. Diversifikasi Portofolio Mengurangi Risiko
Diversifikasi adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko investasi. Dengan memiliki berbagai macam aset, baik saham, obligasai, reksa dana, ataupun instrumen pasar uang lainnya, investorĀ dapat melindungi diri dari dampak negatif penurunan nilai saham pada satu sektor atau perusahaan.
4. Fokus Pada Investasi Jangka Panjang
Jahja juga meningkatkan pentingnya memiliki tujuan investasi yang jelas dan fokus pada jangka panjang. Meskipun pasar saham saat ini mungkin sedang mengalami penurunan, investor tidak perlu terburu-buru mengambil keputusan impulsif yang di picu oleh emosi atau ketakutan.
5. Tingkatkan Pengetahuan dan Wawasan Investasi
Di tengah ketidakpastian pasar, pengetahuan adalah kekuatan. Jahja menyarankan investor untuk terus memperbarui pengetahuan mereka tentang pasar saham, ekonomi global, dan tren investasi terbaru. Dengan informasi yang tepat, investor dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan tidak terpengaruh oleh rumor atau sentimen pasar yang bersifat sementara.
6. Jangan Terjebak dalam Emosi Investasi
Investasi yang baik tidak hanya memperlukan strategi, tetapi juga pengendalian emosi. Ketika pasar sedang turun, banyak investor merasa panik dan mulai menjual saham mereka tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang. Jahja meningkatkan bahwa reaksi emosional hanya akan merugikan dalam jangka panjang. Penting bagi investor untuk tetap tenang, disiplin, dan fokus pada rencana investasi mereka meskipun berujung pada kerugian yang lebih besar.